BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia
saling berinteraksi antar satu sama lainnya dan saling membutuhkan memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu manusia hidup secara berkelompok baik dalam
kelompok besar maupun kecil.
Hidup dalam berkelompok tidaklah mudah. Dan untuk menciptakan keadaan
yang harmonis, keteraturan hidup harus dijaga. Selain itu juga berbagai
tuntutan kehidupan dan masalah selalu berubah dan berkembang dalam kehidupan
manusia. Dan disinilah peran seorang pemimpin sangat diperlukan untuk mengatur
suatu tatanan dan mengelolanya.
Dari pemaparan diatas, banyak studi dan penelitian yang dilakukan orang
mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana telah memberikan
berbagai definisi mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu
atau bebarap aspek tertentu sesuai
dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah hakikat kepemimpinan ?
2.
Bagaimanakah
teori kepemimpinan?
BAB II
PE MBAHASAN
A. Hakikat
Kepemimpinan
Definisi tentang kepemimpinan ini
sangat bervariasi. Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses
nenpebgaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Dan kepemimpinan terkadang juga dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan
dan memengaruhi orang. Kepemimpinan merupakan sebuah alat, sarana atau proses
membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela.[1]
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak
lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – (Field Manual
22-100).
Beberapa ahli berpandapat tentang kepemimpinan yang diantaranya :
1.
Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang
dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian
dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2.
Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab,
supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
3.
Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang
baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia
sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
4. Lao Tzu, Pemimpin yang baik
adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka
tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
5.
Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang
melakukan suatu pekerjaan memimpin.
6.
Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah :
a.
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu
dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi
orang – orang yang dipimpinnya.
b.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu
membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang
dibimbingnya.
c.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu
mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Dari pengertian-pengertian kepemimpinan diatas dapat di
ambil kesimpulan bahwa hakikat kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.
Proses
mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
2.
Seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.
Kemampuan
untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.
Melibatkan
tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi sangat penting bagi keberadaan
dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan
memiliki 2 aspek yaitu :
a.
Fungsi
administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
b.
Fungsi
sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
B. Teori-Teori
Kepemimpinan
Kegiatan manusia takkan terlepas dengan kebutuhan akan kepemimpinan. Untuk
berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis
dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi
dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan
kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori
kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan
konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis,
sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin,
tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono,
1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya
berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan
kepemimpinan.
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan
selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada
beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a.
Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta
didorong oleh kemauan sendiri.
b.
Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia
memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Adapun teori teori kepemimpianan akan dipaparkan sebagaimana berikut:
1.
Teori Sifat
Teori ini
mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang
dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada
atribut-atribut pribadi dari para pemimpin dan mendasarkannya pada asumsi bahwa
beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugrahkan beberapa ciri yang
tidak diperoleh oleh orang lain.[2]
Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan kepemimpinan dikarenakan kemampuan luar
biasa dari seorang pemimpin.
a.
Intelegensia
Ralph
Stogdill (1992) mengemukakan bahwa para pemimpin lebih pintar daripada
pengikutnya. Dan perbedaan intelegensia yang terlalu ekstrem dapat menimbulkan
suatu gangguan.
b.
Kepribadian
Sifat
kepribadian seperti kesiagaan, keaslian, integritas pribadi dan percaya diri
diasosiasikan dengan kepemimpinan yang efektif.
c.
Karakteristik
Fisik
Studi
mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan karakteristik fisik
seperti usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan memberikan hasil-hasil
yang bertolak belakang.
d.
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun
eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan
stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
e.
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang
berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk
berprestasi. Dorongan yang kuat ini
kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
f.
Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya
mampu berpihak kepadanya.
2.
Teori Kepribadian perilaku
a.
Studi dari
University Michigan
Telaah yang
dilakukan oleh Unversitas Michigan tentang kepemimpinan dengan melokasikan
karakteristik perilaku kepemimpinan yang dikaitkan dengan tingkat keefektifian
kinerja. Melalui penelitian mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan yang
berbeda, yaitu:
1)
Pemimpin
yang Job-Centered
Pemimpin
berorientasi pada tugas dan menerapkan pengawasan yang tegas dengan prosedur
yang telah ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan dan
hukuman untuk mempengaruhi sifat-sifat dan prestasi pengikutnya.
2)
Pemimpin
yang berpusat pada bawahan
Mendelekasikan
pengambilan keputusan pada bawahan dan membantu pengikutnya dalam memuaskan
kebutuhannya dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Pemimpin yang
berpusat pada karyawan memiliki perhatian akan kemajuan, pertumbuhan dan
prestasi pribadi pengikutnya.
b.
Studi dari ohio
State University
Program
penelitian di Ohio State University menghasilkan dua perkembangan teori dua
factor dari kepemimpinan yaitu:
1)
Membentuk
struktur
Melibatkan
perilaku di mana pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan
hubungan-hubungan di dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran
komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar.
Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur tinggi akan
berorientasi pada tujuan dan hasil.
2)
Konsiderasi
Melibatkan perilaku
menunjukan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan, dan komunikasi
antara pemimpin dan pengikunya. Pemimpin dengan konsiderasi yang tinggi
menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi.
3.
Teori kepemimpinan Situasional
Teori ini
menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan
situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini
mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostic dalam perilaku
manusia.[3]
4.
Pendekatan Terbaru dalam Kepemimpinan
Menutup
tinjauan mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan pendekatan lebih
baru terhadap persoalan:
a.
Teori
Atribusi kepemimpinan
Teori ini
mengutarakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat oleh orang
mengenai individu-individu lain.
b.
Teori
Kepemimpinan Karismatik
Teori ini
merupakan perpanjangan dari teori atributsi yang mengemukakan bahwa para
pengikut membuat atribusi (penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang luar
biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Pemimpin-pemimpin
kharismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Memiliki
visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
2)
Mengomunikasikan
visi tersebut dengan efektif
3)
Mendemonstrasikan
konsistensi dan focus.
4)
Mengetahui
kekuatan-kekuatan sendiri
c.
Kepemimpinan
transaksional lawan transformasional
1)
Pemimpin
transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah
tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
2)
Pemimpin
transformasional, pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang diindividualkan, dan yang memiliki charisma.
5.
Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif Islam
Selain
teori-teori di atas, Islam juga menawarkan konsep mengenai kepemimpinan. Untuk memahami
konsep tersebut dilakukan melalui beberapa pendekatan, yakni:
a.
Pendekatan
Formatif
Dasar
konseptual kepemimpinan Islam secara normative besumberkan pada Al-Quran dan
Hadist yang terbagi atas empat prinsip pokok, yaitu:
1)
Prinsip
tanggung tanggung jawab dalam organisasi
Sudah
digariskan didalam Islam bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan untuk
kepemimpinnannya tersebut dimaintai pertanggung jawaban. Tanggung jawab
merupakan subtansi utama yang harus dipahami terlebih dahulu oleh seorang calon
pemimpin agar amanah yang diberikan kepadanya tidak sia-sia.
2)
Prinsip
etika tauhid
Kepemimpinan
dalam Islam dikembangkan atas prinsip-prinsip tauhid. Sebagaimana firman Allah
pada QS Ali Imron: 118.
3)
Prinsip
keadilan
Untuk
menjaga keseimbangan kepentinga, maka asas keadilan harus benar-benar dijaga
agar tidak muncul stigma-stigma ketidak adilan sebagaimana firman Allah dalam
QS. Shod: 26.
4)
Prinsip
kesederhanaan
Rosulullah
menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus melayani dan tidak meminta untuk
dilayani, sebagaimana sabda Rosulullah “Pemimpin
Suatu kaum adalah pelayan mereka”(HR. Abu Na’im)
b.
Pendekatan
Historis
Al-Quran
begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa lalu sebagai pelajaran dan bahan
perenungan bagi umat yang akan datang.
Dengan pendekatan historis ini diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin Islam
yang memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh, fatonah dll sebagai syarat
keberhasilannya dalam memimpin.[4]
c.
Pendekatan
Teoritik
Ideology
Islam adalah ideology yang terbuka. Hal ini mengandung arti walau dasar-dasar
konseptual yang ada didalam bangunan ideology Islam sendiri sudah sempurna,
namun Islam tidak menutup kemungkinan untuk mengomunikasikan ide-ide dan
pemikiran dari luar Islam selama pemikiran tersebut tidak bertentangan dengan
Al-Quran dan Hadist.
Dapat dikemukakan di sini bahwa bila
seseorang menaruh respek pada seorang pemimpin, dia tidak berpikir tentang
atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang diperbuatnya sehingga dia mampu
mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Dan kepemimpinan yang baik adalah
karakter yang baik dan pelayanan tanpa pamrih kepada organisasi. Di mata
anggotanya kepemimpinan adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang membuat
tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para
anggota. Seorang pemimpin yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan
dan karakter), apa yang diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan
apa yang dilakukannya (melaksanakan, memotivasi, member arah)[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hakikat
kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.
Proses
mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
2.
Seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.
Kemampuan
untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.
Melibatkan
tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu
Adapun Teori-teori kepemimpinan sebagaimana berikut:
1.
Teori
sifat
a.
Itelegensi
b.
Kepribadian
c.
Karakteristik
fisik
2.
Teori
kepribadian perilaku
a.
Pemimpin
yang Job-Centered
b.
Pemimpin
yang berpusat pada bawahan
c.
Membentuk
struktur
d.
konsiderasi
3.
Teori
kepemimpinan situasional
4.
Pendekatan
teori baru
a.
Teori
atribusi kepemimpinan
b.
Teori
kepemimpinan kharismatik
c.
Kepemimpinan
transaksional dan transformasional
5.
Dasar
konseptual kepemimpinan perspektif Islam
Dan bila seseorang menaruh respek pada seorang pemimpin, dia tidak berpikir
tentang atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang diperbuatnya sehingga dia
mampu mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Di mata anggotanya kepemimpinan
adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang membuat tujuan organisasi
tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para anggota. Seorang pemimpin
yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan dan karakter), apa yang
diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan apa yang dilakukannya
(melaksanakan, memotivasi, member arah)
DAFTAR PUSTAKA
Kartini Kartono. Dr. Pemimpin Dan
Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Supardo, Susilo. 2006. Kepemimpinan Dasar-dasar dan Pengembangannya. Andi: Yogyakarta
Veithsal dan Deddy. 2010. Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta
[1] Veithzal
Rivai dan Dedy Mulyadi, Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) hal.2
No comments:
Post a Comment