Friday 1 June 2012

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia saling berinteraksi antar satu sama lainnya dan saling membutuhkan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu manusia hidup secara berkelompok baik dalam kelompok besar maupun kecil.
Hidup dalam berkelompok tidaklah mudah. Dan untuk menciptakan keadaan yang harmonis, keteraturan hidup harus dijaga. Selain itu juga berbagai tuntutan kehidupan dan masalah selalu berubah dan berkembang dalam kehidupan manusia. Dan disinilah peran seorang pemimpin sangat diperlukan untuk mengatur suatu tatanan dan mengelolanya.
Dari pemaparan diatas, banyak studi dan penelitian yang dilakukan orang mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau bebarap aspek tertentu sesuai dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya.
      
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah  hakikat kepemimpinan ?
2.      Bagaimanakah teori kepemimpinan?

BAB II
PE MBAHASAN
A.    Hakikat Kepemimpinan
Definisi tentang kepemimpinan ini sangat bervariasi. Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses nenpebgaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dan kepemimpinan terkadang juga dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan memengaruhi orang. Kepemimpinan merupakan sebuah alat, sarana atau proses membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela.[1]
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – (Field Manual 22-100).

Beberapa ahli berpandapat tentang kepemimpinan yang diantaranya :
1.    Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2.    Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
3.    Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
4.    Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
5.    Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
6.    Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a.       Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b.      Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
c.       Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dari pengertian-pengertian kepemimpinan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa hakikat kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.         Proses mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2.         Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.         Kemampuan untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.         Melibatkan tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu.

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a.         Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
b.         Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

B.     Teori-Teori Kepemimpinan
Kegiatan manusia takkan terlepas dengan kebutuhan akan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan. Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a.              Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b.             Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Adapun teori teori kepemimpianan akan dipaparkan sebagaimana berikut:
1.      Teori Sifat
Teori ini mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin dan mendasarkannya pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugrahkan beberapa ciri yang tidak diperoleh oleh orang lain.[2] Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan kepemimpinan dikarenakan kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.
a.       Intelegensia
Ralph Stogdill (1992) mengemukakan bahwa para pemimpin lebih pintar daripada pengikutnya. Dan perbedaan intelegensia yang terlalu ekstrem dapat menimbulkan suatu gangguan.
b.      Kepribadian
Sifat kepribadian seperti kesiagaan, keaslian, integritas pribadi dan percaya diri diasosiasikan dengan kepemimpinan yang efektif.
c.       Karakteristik Fisik
Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan karakteristik fisik seperti usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan memberikan hasil-hasil yang bertolak belakang.
d.      Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
e.       Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
f.       Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

2.      Teori Kepribadian perilaku
a.       Studi dari University Michigan
Telaah yang dilakukan oleh Unversitas Michigan tentang kepemimpinan dengan melokasikan karakteristik perilaku kepemimpinan yang dikaitkan dengan tingkat keefektifian kinerja. Melalui penelitian mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu:
1)        Pemimpin yang Job-Centered
Pemimpin berorientasi pada tugas dan menerapkan pengawasan yang tegas dengan prosedur yang telah ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan dan hukuman untuk mempengaruhi sifat-sifat dan prestasi pengikutnya.
2)        Pemimpin yang berpusat pada bawahan
Mendelekasikan pengambilan keputusan pada bawahan dan membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhannya dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Pemimpin yang berpusat pada karyawan memiliki perhatian akan kemajuan, pertumbuhan dan prestasi pribadi pengikutnya.
b.      Studi dari ohio State University
Program penelitian di Ohio State University menghasilkan dua perkembangan teori dua factor dari kepemimpinan yaitu:
1)        Membentuk struktur
Melibatkan perilaku di mana pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-hubungan di dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar. Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur tinggi akan berorientasi pada tujuan dan hasil.
2)        Konsiderasi
Melibatkan perilaku menunjukan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan, dan komunikasi antara pemimpin dan pengikunya. Pemimpin dengan konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi.
3.      Teori kepemimpinan Situasional
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostic dalam perilaku manusia.[3]
4.      Pendekatan Terbaru dalam Kepemimpinan
Menutup tinjauan mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan pendekatan lebih baru terhadap persoalan:
a.       Teori Atribusi kepemimpinan
Teori ini mengutarakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat oleh orang mengenai individu-individu lain.
b.      Teori Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan perpanjangan dari teori atributsi yang mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi (penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Pemimpin-pemimpin kharismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
2)      Mengomunikasikan visi tersebut dengan efektif
3)      Mendemonstrasikan konsistensi dan focus.
4)      Mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri
c.       Kepemimpinan transaksional lawan transformasional
1)      Pemimpin transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
2)      Pemimpin transformasional, pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan, dan yang memiliki charisma.

5.      Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif Islam
Selain teori-teori di atas, Islam juga menawarkan konsep mengenai kepemimpinan. Untuk memahami konsep tersebut dilakukan melalui beberapa pendekatan, yakni:
a.       Pendekatan Formatif
Dasar konseptual kepemimpinan Islam secara normative besumberkan pada Al-Quran dan Hadist yang terbagi atas empat prinsip pokok, yaitu:
1)        Prinsip tanggung tanggung jawab dalam organisasi
Sudah digariskan didalam Islam bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan untuk kepemimpinnannya tersebut dimaintai pertanggung jawaban. Tanggung jawab merupakan subtansi utama yang harus dipahami terlebih dahulu oleh seorang calon pemimpin agar amanah yang diberikan kepadanya tidak sia-sia.
2)        Prinsip etika tauhid
Kepemimpinan dalam Islam dikembangkan atas prinsip-prinsip tauhid. Sebagaimana firman Allah pada QS Ali Imron: 118.
3)        Prinsip keadilan
Untuk menjaga keseimbangan kepentinga, maka asas keadilan harus benar-benar dijaga agar tidak muncul stigma-stigma ketidak adilan sebagaimana firman Allah dalam QS. Shod: 26.
4)        Prinsip kesederhanaan
Rosulullah menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus melayani dan tidak meminta untuk dilayani, sebagaimana sabda Rosulullah “Pemimpin Suatu kaum adalah pelayan mereka”(HR. Abu Na’im)

b.      Pendekatan Historis
Al-Quran begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa lalu sebagai pelajaran dan bahan perenungan bagi umat yang  akan datang. Dengan pendekatan historis ini diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin Islam yang memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh, fatonah dll sebagai syarat keberhasilannya dalam memimpin.[4]
c.       Pendekatan Teoritik
Ideology Islam adalah ideology yang terbuka. Hal ini mengandung arti walau dasar-dasar konseptual yang ada didalam bangunan ideology Islam sendiri sudah sempurna, namun Islam tidak menutup kemungkinan untuk mengomunikasikan ide-ide dan pemikiran dari luar Islam selama pemikiran tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadist.
     Dapat dikemukakan di sini bahwa bila seseorang menaruh respek pada seorang pemimpin, dia tidak berpikir tentang atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang diperbuatnya sehingga dia mampu mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Dan kepemimpinan yang baik adalah karakter yang baik dan pelayanan tanpa pamrih kepada organisasi. Di mata anggotanya kepemimpinan adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang membuat tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para anggota. Seorang pemimpin yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan dan karakter), apa yang diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan apa yang dilakukannya (melaksanakan, memotivasi, member arah)[5]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hakikat kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.         Proses mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2.         Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.         Kemampuan untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.         Melibatkan tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu
Adapun Teori-teori kepemimpinan sebagaimana berikut:
1.      Teori sifat
a.       Itelegensi
b.      Kepribadian
c.       Karakteristik fisik
2.      Teori kepribadian perilaku
a.       Pemimpin yang Job-Centered
b.      Pemimpin yang berpusat pada bawahan
c.       Membentuk struktur
d.      konsiderasi
3.      Teori kepemimpinan situasional
4.      Pendekatan teori baru
a.       Teori atribusi kepemimpinan
b.      Teori kepemimpinan kharismatik
c.       Kepemimpinan transaksional dan transformasional
5.      Dasar konseptual kepemimpinan perspektif Islam
Dan bila seseorang menaruh respek pada seorang pemimpin, dia tidak berpikir tentang atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang diperbuatnya sehingga dia mampu mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Di mata anggotanya kepemimpinan adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang membuat tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para anggota. Seorang pemimpin yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan dan karakter), apa yang diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan apa yang dilakukannya (melaksanakan, memotivasi, member arah)

DAFTAR PUSTAKA
Kartini Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Supardo, Susilo. 2006. Kepemimpinan Dasar-dasar dan Pengembangannya. Andi: Yogyakarta
Veithsal dan Deddy. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta



[1] Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) hal.2
[2] Ibid., Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, hal.7
[3] Ibid., Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi,  hal.9
[4] Ibid., Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, hal. 11
[5] Susilo Supardo, Kepemimpinan Dasar-dasar dan Penegembangannya, (Yogyakarta:ANDI, 2006) hal.17

No comments: