Wednesday 23 May 2012

REVIEW BUKU Sejarah Peradaban Islam



REVIU BUKU
A.    Identitas Buku
Judul Buku      : Sejarah Peradaban Islam
Penulis             : Dr. Badri Yatim, M.A.
Penerbit           : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Pencetak          :Kharisma Putra Utama Offset
Cetakan           : 20
Tahun              : 2008
Kota                : Jl. Pelepah hijau IV TN.1.No 14-15, Kelapa gading permai, Jakarta 14240
Tebal buku      :338 hlm, 2,1 cm
B.     Isi Buku
Buku ini mengulas tentang sejarah peradaban Islam yang penjelasannya di awali dengan penjelasan keadaan negara Arab sebelum datangnya Islam sampai dengan peradaban Islam di Indonesia. Untuk lebih sistematisnya saya akan menguraikan kandungan buku ini dari bab per bab.
Dalam Bab I diterangkan tentang definisi peradaban Islam yang mana secara bahasa peradaban Islam diambil dari kata alhadaroh al-islamiyah yang berartikan “kebudayaan Islam”. Kebudayaan Islam merupakan landasan dari peradaban Islam, sedangkan landasan kebudayaan adalah agama Islam itu sendiri.

Dalam Bab II dijelaskan tentang riwayat hidup nabi Muhammad yang diawali penjelasan tentang keadaan Arab sebelum Islam. Ketika Nabi Muhammad lahir, kota mekkah merupakan kota yang sangat penting dan terkenal diantara kota-kota arab yang lainnya. Kota mekah merupakan kota pusat keagamaan arab. Ka’bah sebagai tempat penziarahan. Akan tetapi masyarakat mekah pra Islam telah menyimpang dari ajaran tauhid Nabi Ibrohim. Mereka mempercayai bahwa Tuhan memiliki pembantu yang diwujudkan oleh masyarakat mekah sebagai berhala yang mereka sembah dan diletakannya di sekeliling kakbah.
Nabi Muhammad sebagai anggota Bani Hasyim,  kabilah yang kurang berkuasa diantara kabilah-kabilah qurois lainnya lahir pada tahun 570M dan meninggal pada tanggal 12 robiul awal 11H/8 juni 632M. ketika berumur 40 tahun, Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk mendakwahkan agama Islam yang dilakukannya melalui beberapa tahapan. Yakni tahap sembunyi-sembunyi dilingkungan sendiri dan dikalangan rekan-rekannya dan kebudian dilakukannya secara terang-terangan. Akan tetapi reaksi kaum qurais tidak seperti yang dibayangkan. Mereka menolak dakwah rosul bahkan memusuhinya dengan sangat gencar. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor  yang diantaranya adalah pperniagaan patung, jabatan serta gengsi mereka. Sikap permusuhan kaum qurois terhadap umat islam yang masih tergolong lemah semakin menjadi-jadi, hingga Rosulullah menganjurkan pada umatnya untuk berhijrah ke Habsy.
Setelah ditinggal istrinya Khodijah dan pamannya Abi Tholib, kaum qurois seakan-akan mereka merasa bebas. Dan sikap permusuhan terhadap Rosulullah semakin menjadi-jadi. Dilatar belakangi dengan perjanjian antara rosulullah dan masyarakat yastrib (baitul aqobah), Rosulullah beserta uamat muslim melakukan hijroh ke yastrib yang sekarang dikenal dengan nama madinah. Rosulullah di madinah diterima sangat baik oleh masyarakat setempat.
Di Madinah Rosulullah diangakat sebagai pemimpin resmi, beliau melakukan beberapa kebijakan untuk mengokohkan terbentukanya negara madinah.
Dengan terbentukanya negara madinah umat islam semakin kuat. Akan tetapi sikap permusuhan kaum qurais pun belum berhenti sehingga menyebabkan terpecahnya beberapa perang yang antara lain adalah perang badar, perang uhud, perang khondak dan juga perang dengan bangsa lain misalnya perang tabut.
Setelah posisi umat Islam semakin kuat dan telah mapan, umat Islam melakukan ibadah haji pada tahun 6H, akan tetapi tertahan dengan perjanjian hudaibiyah yang menguntungkan pihak muslim, akan tetapi perjanjian tersebut dikhianati oleh pihak kafir Quroys, hingga akhirnya pada tahun 9H terjadilah fathul makkah dengan damai dan diikuti dengan sikap tunduk dari kabilah-kabilah arab yang lain.
Pada tahun 10H Rosullah melakukan haji wada’ dan akhirnya beliau wafat pada tanggal 12 Robiulawal 11H.

Dalam Bab III-IV diterangkan tentang masa kemajuan Islam yang di awali dengan kekhalifahan Khulafaur Rosyidin dan pada masa ini Islam benar-benar maju tanpa meninggalkan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Kholifah pertama dipegang oleh Abu Bakar As-Shidiq yang dipilih melalui musyawarah para sahabat. Dalam masa pemerintahannya, keadaan umat Islam masih belum stabil. Muncul para nabi palsu dan kaum ingkaru zakat. Beliau memerangi mereka dan mendapatkan kekokohan dalam pemerintahannya dan dilanjutkan dengan perluasan wilayah ke luar Arab. Beliau meninggal pada tahun 634M dengan menyisakan pekerjaannya dalam perluasan wilayah yang kemudian akan dilanjutkan oleh Umar.
Pada zaman Abu Bakar, dilakukannya pengumpulan teks Al-qur’an atas prakarsa Umar untuk menyikapi kekhawatiran akan hilangnya Al-Qur’an yang disebabkan oleh banyaknya para Hafidzin yang gugur di medan perang.
Umar bin khotob diangkat sebagai khalifah atas keputusan Abu Bakar setelah bermusyawarah dengan para sahabat. Umar melanjutkan usaha Abu Bakar dalam perluasan Wilayah. Karena perluasan Wilayah begitu cepat beliausegera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama Persia. Umar menertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dan lembaga eksekutif. Sedangkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, beliau membentuk jawatan kepolisian dan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Baitul Mal, menempa mata uang dan menciptakan tahun hijriah.
Umar Bin Khotob memerintah selama 10 tahun dan meninggal pada  tahun 644M/23H dibunuh oleh budak asal persia, Abu Lu’luah. Belia membentuk dewan yang terdiri dari 6 orang untuk memilih khalifah yang meneruskan perjuangan Umar dan dipilihlah Usman Bin Affan setelah terjadi persaingan yang ketat antaranya dengan Ali Bin Abi Tholib.
   Usman memerintah selam 12 tahun. Pada 6 tahun awal merupakan masa pemerintahannya yang produktif. Beliau membukukan Al-Qur’an sejumlah 5 kitab yang disebarkannya ke wilayah-wilayah yang lain untuk menyeragamkan bacaan Al-Qur’an umat Islam. Dan ilmu pengetahuan agama berkembang pesat pada masa ini. akan tetapi pada masa 6 tahun terahir pemerintahannya, terjadi banyak pemberontakan yang disebabkan oleh kekecewaan uamat Islam atas kebijakannya yang bersifat nepotism. Akhirnya beliau mengakhiri masa pemerintahannya dengan menghembuskan nafas terahir pada tahun 35H/655M dibunuh oleh kaum pemberontak.
Setelah wafatnya Usman, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali Bin Abi Tholib. Beliau memerintah hanya 6 tahun. Pada masa pemerintahannya hanya untuk menghadapi pergolakan-pergolakan. Tidak ada kata stabil dalam pemerintahan Beliau. Setelah menggantikan Usman, Ali memecat gubernur yang diangkat oleh Usman, dan hal ini menimbulkan kekecewaan pada pihak bani Ummayyah dan akhirnya mereka memberontak di bawah pimpinan mu’awiyah hingga terjadi perang siffin yang di akhiri dengan tahkim yang merugikan pihak Ali dan terpecahnya barisan Ali dengan keluarnya kaum khawarij dengan alasan menyesalkan atas tindakan Ali menerima tahkim. Hingga akhirnya beliau dibunuh oleh kaum Khawarij pada tanggal 20 Ramadhan 40H. Dan pemerintahannya pun di teruskan oleh putranya Hasan. Karena Hasan ternyata lemah, ia elakukan perjanjian yang dapat menytukan umat Islam dalam kekuasaan Mu’awiyah tahun 661M yang dikenal sebagai ‘am Al-Jama’ah yang mengakhiri masa khulafaur Rosyidin dan dilanjutkan dengan pemerintahan dinasti Ummayah.
Dalam periode dinasti Ummayah perkembangan umat islam pun semakin pesat baik dari aspek ilmu pengetahuan, arsitektur dan kewilayahan negara Islam yang sampai menduduki wilayah Eropa barat (andalusia). Akan tetapi di ujung tanduk masa kekhalifahan Umamyah sering terjadi pemberontakan yang disebabkan oleh nepotismisnya, kebijakan-kebijakan yang krusial dan kewibawaan yang semakin menurun. Sampai akhirnya digulingkan oleh bani abasiyyah yang memebentuk daulat bani Abbasiyah pada tahun 132H. adapun keruntuhan dinasti Ummayah difaktori oleh sistem pergantian khalifah yang berdasarkan keturunan, terjadi pemberontakan oleh kaum  syiah (pengikut Ali) yang dilatar belakangi oleh peristiwa pada masa Ali dan dibunuhnya Husein bin Ali oleh khalifah Yazid, pertentangan antar etnis Arab serta kalangan kaum mawali. Lemahnya pemerintahan daulat bani Umayyah.
Pada masa Daulat Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaannya hingga dapat menyamai bahkan mengungguli kekuasaan Romawi dengan berkembang pesatnya peradaban umat Islam dalam aspek ilmu pengetahuan baik agama maupun duniawi, arsitektur, kepemerintahan, kedokteran, sastra, militer dll.  Karena sangat luasnya wilayah umat Islam dan kepemimpinan dipegang oleh khalifah yang lemah, wilayah-wilayah negara Islam mulai memerdekakan diri hingga akhirnya banyak terciptanya negara-negara kecil (malukuttowaif) yang melatar belakangi ambruknya dinasti abbasiyah. Selain hal itu serangan dari bangsa mongol pun ikut membinasakan kekhalifahan bani Abbasiyyah.

Bab V Islam di Spanyol, awal masuknya Islam di spanyol pada masa kekhalifahan Ummayah dengan tokohnya Toriq bin Ziyad beserta kawan-kawan yang menggulingkan kekuasaan Gothic yang semena-mena. Pada awal pemerintahan Islam di Spanyol masih gonjang ganjing dalam artian belum stabil, masih banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan yang terjadi dari pihak kaum nasrani dan juga persaingan politik dari intern hingga datanglah yang masuk (Ad-Dakhil) di Spanyol yang lari dari kejaran Bani Abbas yang telah menggulingkan kekuasaan bani ummayyah.
Ad-Dakhil merebut kekuasaan pemerintah spanyol yang di pegang oleh kaki tangan kholifah bani abbas dan akhirnya dapat diraihnya dan membentuk daulat bani umayyah 2 di Spanyol. Peradaban Spanyol yang di pegang oleh umat islam berkembang pesat dalam bidang intelektual, sains, fikih, musik, kesenian, bahasa dan sastra serta arsitektur-arsitektur dan bangunan-bangunan dikota. Kemajuan tersebut mempengaruhi peradaban bangsa Eropa hingga terjadinnya Renaissance di Eropa . Di cordova didirikan universitas cordova, Perpustakaan-perpustakkan banyak dibangun dan masyarakat hidup sejahterah. Seperti halnya manusia akhirnya kekuasaan umat islam di spanyol mulai melemah disebabkan oleh konflik antara islam dan kristen, tidak ada ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, hinnga akhirnya dapat di taklukkan oleh raja Federick dan ratu Elisabet.

Bab VI, masa kemunduran Islam, setelah  khilafah Abassiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan kebudayaan dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat dari serangan mongol . namun kemalangan tidak terhenti sampai situ. Serangan timur lenk berperan dalam penghancuran pusat-pusat kekuasaan Islam. Dan Umat Islam berusaha dangan tertatih-tatih untuk bangkit kembali.

Bab VII-VIII, masa 3 kerajaan besar, yaitu kerajaan usmani, safawi dan mughol. Setelah kejatuhan daulat Bani Abbasiyah, umat Islam berusaha untuk bangkit dari tidur selama 1,5 abad-an. Dan pada masa ini kekuatan dan kemajuan umat Islam masih dapat dirasakan perkembangan perdaban pun terus meningkat.
Kerajaan usmani didirikan Usman I yang menyatakan merdeka dari pemerintahan turki seljuk setelah kematian sultan Alaudin II. Ia menaklukkan wilayah sekitarnya setapak dmi setapak dan diteruskan perjuangannya oleh penerusnya. Ketika masa Murad I ia memantapkan keamanan dalam negri dan melakukan perluasan ke arah barat. Dan ekspansi kerajaan Turki sempat berhenti beberapa saat dikarenakan serangan tentara mongol dibawah kepemimpinan Timur Lenk yang menewaskan sultan Bayazid beserta putranya dalam tawanan tahun 1403M. kejadian ini memicu kegoncangan di wilayah turki usmani. Banyak wiayah yang ingin memerdekakan diri, akan tetapi dapat disatukan kembali oleh Sultan Muhammad I.
Setelah kematian timur lenk yang berakibat terpecah belahnya mereka, dimanfaatkan oleh pengusa Turki Usmani dari cengkraman mongol. Puncak kemajuan dicapai pada masa Muhammad II, beliau dapat menaklukan bizantium sehingga melancarkan ekspansi kerjaan turki ke wilayah Eropa. Adapun kemajuan peradabanya terjadi dalm bidang militer, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta agama. Hingga akhirnya mengalami kemunduran, akan tetapi masih dipandang oleh Eropa.
Kemunduran kerajaan Turki Usmani dilatarbelakangi dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas yang berusaha untuk melepaskan diri dari pemerintah pusat, heterogenitas penduduk, kelemahan penguasa, budaya pungli, pemberntakan negara jenissari, ersotnya ekonomi, dan terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan tekhnologi. Dan akhirnya Turki Usmani hancur setelah kekalahannya dalam PD I dan kekuasaan sultan di rebut oleh Mustafa Kamal Pasha yang membentuk turki sebagai negara yang sekuler.
Kerajaan Safawi berasal dari Thoriqot syi’ah yang didirikan oleh syafi’ Ad-Din yang mana lama kelamaan pengikut dari toriqot ini bersikap fanatik dan menolak semua madzahab di luar syiah. Keterlibatan toriqoh ini dalam bidang politik mewujud kongkrit pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460M). perluasan kegiatan politik pada kegiatan keagamaan ini menimbulkan konflik dengan klan AK Koyunlu dan juneid mengalami kekalahan dan diasingkan. Dalam pengasingan ia menghimpun kekuatan dan melakukan koalisi dengan uzun Hazan dan menikahkan putranya dengan putri uzun Hasan. Dari pernikahan itu lahirlah Ismail sebagai pendiri dan raja pertama kerajaan Safawi.
Dibawah pimpinan Ismail, pasukan Qizilbash menyerang dan mengalahkan AK keyounlu dan merebut wilayah-wilayahna hingga seluruh persia dan bagian timur bulan sabit subur di bawah kekuasaannya. Ambisinya yang tak terbendung menguasainya untuk menaklukan turki Usmani, akan tetapi mereka mengalami kekalahan, dan raja Ismail mengalami depresi yang berdampak buruk pada stabilitas kerajaan. Baru pada masa raja ke-5 raja Abbas I mampu mengendalikan stabilitas  negaranya dengan cara menghilangkan dominasi tentara Qizilbash dan membentukpasukan baru yang terdiri dari budak-bidak, mengadakan perjanjian dengan turki Usmani. Usaha-usaha tersebut berhasil dan membawa kerajaan safawi pada masa puncak kejayaannya.
Pemerintahan setelah Abbas I membawa kerajaan Safawi mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan karena konflik yang berkepanjangan dengan Turki usmani, dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan safawi dan kemerosotan semangat berperang pada tentara militer.
Kerajaan Mughol didirikan oleh Babur, salah satu cucu dari Timur Lenk. Ia berambisi untuk menaklukan samarkand sebagai kota terpenting di asia tengah pada masa itu. Awalnya ia mengalami kekalahan dan berkat bantuan dari kerajaan safawi ia mampu menguasainya yang kemudian diteruskan ke arah India dan berdirilah kerajaan Mughol. Kerajaan ini megalam puncak kejayaan pada masa pemerintahan Akbar yang dapat meredam dari pemberontakan-pemberontakan serta merebut wilayah wilayah lain. Ia menerapkan toleransi unversal untuk kesetabilan politik. Adapun kemajuan ini dapat dipertahankan oleh 3 raja sesudahnya. Sedangkan raja setelah itu merupakan raja yang lemah dan membawa kerajaan Mughol di ambang kehancuran. Adapun faktor yang melatar belakangi  kemunduran kerajaan mughol adalah terjadinya stagnansi dalam pembinaan kekuatan militer, dekadensi moral para pejabat, pendekatan aurangzeb yang terkesan kasar yang menimbulkan benih pemberontakan, seranan dari imperialisme inggris serta pemberontakan dari kaum sikh-hindu.

Bab IX, penjajahan barat atas dunia Islam dan perjuangan kemerdekaan negara-negara Islam. Bermula dari peristiwa renaissance yang terjadi di Eropa mendorong bangsa Eropa mengadakan perjalanan untuk mencari lahan untuk pemasaran barang produksinya dan mencari rempah-rempah. Dilatar belakangi oleh perang salib, bangsa eropa mulai mengadakan ekspansi kewilayah-wilayah negara Islam.
Negara-negara Islam yang menyadari kemundurannya serta kelamaan masa jajahan kaum imperialism berusaha untuk meraih kemerdekaannya dengan berbagai cara yang akhirnya di awali dengan kemerdekaan Indonesia yang terus kemudian diikuti oleh negara-negara Islam lainnya.
Bab X-XV, Islam di Indonesia. Pada awal masuknya Islam di Indonesia di bawa oleh pedagang-pedagang gujarat pada abad ke 13H dan terus berkembang pesat hingga terbentukanya kerajaan-kerajaan Islam yang tersebar di nusantara. Akan tetapi perkembangan Islam di Indonesia sempat terganggu oleh masuknya kolonial eropa baik dari portugis, inggris dan akhirnya belanda yang mampu menjajah indonesia selama kurang lebih 3,5 abad. Kolonial belanda terus menekan perkembangan Islam dengan berbagai cara yang salah satunya adalah menyebarkan agama nasrani di tanah indonesia ini. melalui waktu yang panjang dan berbagai proses telah di lakukan, perjuangan umat islam khususnya di indonesia tak akan pernah berhenti. Baik dari zaman  islam kerajaan hingga islam di ujung kekuasaan kolonial terus melakukan berbagai upaya untuk merebut kemerdekaan Indonesia yang akhirnya didapatnya pada tanggal 17 agustus 1945.
Pada zaman pasca kemerdekaan yang mana pemerintahan dipegang oleh Ir. Soekarno  yang lebih condong ke PKI, antara umat Islam dan PKI terjadi disintegrasi. Pada zaman orde baru keadaan umat islam pun semakin dipojokkan walaupun musuh bebuyutannya PKI telah di tumpas. Umat Islam di batasi oleh kebijakan-kebijakan yang menyudutkan umat Islam  hingga umat Islam pun berusaha bangkit dan melawan penindasan yang telah dipraktekkan di zaman orde baru ini. reformasi!!
  1. Tanggapan tentang buku ini
Buku ini telah menjelaskan sejarah peradaban Islam secara gamblang dan bahasa yang mudah dipahami dengan alur yang jelas. Dan cocok sebagai pegangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Akan tetapi buku ini belum memberikan data-data yang lebih sepesifik untuk menguatkan kebenaran. Dan karena semakin globalnya penjelasannya banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab  dari buku ini.

No comments: